Serial Netflix Stranger Things Jamin Seru Abiss


Poster Karya Kyle Lambert.
www.kylelambert.co.uk










Serial original Netflix Stranger Things tidak hanya bercerita ihwal agresi pertarungan kekuatan supranatural yang menyeramkan. Alur kisah setiap episodenya juga memperlihat bahwa kekuatan persahabatan selalu lebih berpengaruh daripada rasa takut. Di Season pertama, penonton sudah diajak ke dalam dunia persahabatan Eleven, Dustin, Mike, Will, Lucas dan Max yang saling bergantung satu sama lain dari bahaya musuh. Saat Sesaon ketiga, kisah persahabatan semakin berkembang. Para sobat kita ini sudah mulai dewasa. Masing-masing huruf dalam Stranger Things mempunyai keunikan tersendiri. Hal yang menciptakan hidup mereka semakin berwarna. Walaupun keunikan sifat tersebut tidak jarang menimbulkan berkelahi argumen dan perkelahian internal, pada balasannya mereka menentukan untuk tetap bersama dan saling melindungi satu sama lain.



Rating tinggi dari banyak sekali situs review pastinya menciptakan siapapun ingin tau ihwal serial yang sulit dideskripsikan alasannya tema gado-gado yang diusung. Well, coba saja melihat trailer secara acak terlebih dahulu. 






Kalian hampir niscaya akan mempunyai dugaan yang berbeda-beda. Apakah ini serial keluarga dengan tema anak-anak? Atau tayangan bertema horror? Atau justru sebuah sains fiksi? Untuk saya sendiri, Stranger Things punya banyak nilai plus yang menciptakan serial ini wajib ditonton. Jujur saja saya jarang pribadi jatuh hati terhadap serial televisi di menit-menit awal, namun Stranger Things sukses memikat dari episode perdana hingga pamungkas (hanya berjumlah 8 episode). Padahal ekspektasi awal tidaklah terlalu tinggi terhadap serial ini.

Mengambil latar tahun 80an di kota kecil berjulukan Hawkins, Stranger Things menceritakan kisah seorang anak berjulukan Will Byers (Noah Schnapp) yang menghilang secara misterius. Sang ibu, kakak, para polisi, dan sahabat-sahabat berusaha menginvestigasi apa yang bergotong-royong terjadi kepada Will. Di ketika yang nyaris bersamaan, muncul seorang anak wanita misterius berjulukan Eleven. Penampilannya sungguh aneh; rambut dipotong cepak dan tidak lancar berbicara.

Semua orang nyaris frustasi dalam menemukan Will, hingga balasannya Mike (Finn Wolfhard), Dustin (Gaten Matarzzo), dan Lucas (Caleb McLaughlin) menemukan fakta kalau Eleven bukanlah anak wanita biasa. Eleven turut bertanggung jawab atas hilangnya Will dengan cara yang sangat aneh. Tak jarang juga mereka terlibat dalam insiden yang tidak sanggup dinalar kebijaksanaan insan ketika bersama Eleven.
Mike ialah pemimpin dari grup kecil kesayangan kita. Dia cukup sampaumur untuk anak seukurannya. Dustin ialah huruf yang paling lucu dan menggemaskan dari semuanya, dan ia juga sering menjadi penengah ketika persahabatan mereka diambang perpecahan. Kebalikan dari Gustin, Lucas ialah tipe anak yang berapi-api, dan sering bertindak tanpa pikir panjang. Will, alasannya sepanjang season ini ia lebih banyak menghilang, tak banyak yang sanggup dikulik dari karakternya. Yang jelas, keempat huruf utama dengan sifat yang berbeda tersebut menambah unik serial ini. 

Fun Facts: Mike (Finn Wolfhard), Dustin (Gaten Matarzzo), Lucas (Caleb McLaughlin), Will (Noah Schnapp), dan Eleven (Millie Bobby Brown) menerima tugas sehabis menyingkirkan 906 anak pria dan 307 anak wanita dalam proses audisi. Mereka berinisiatif untuk menciptakan group chat, bahkan sebelum sebelum proses syuting semoga menerima chemistry sebagai sobat di serial ini. 

David Harbour sebagai Chief Hopper—polisi yang bertanggung jawab menangani masalah Will menjadi huruf yang sangat menarik untuk diikuti kiprahnya. Di awal penceritaan, ia ibarat ogah-ogahan dalam mencari Will. Namun seiring episode berjalan, progress huruf ia menjadi yang paling “ekstrem.” Saya suka bagaimana Hopper berubah secara drastis hanya dalam 8 episode saja. Semuanya diperankan begitu tepat oleh David Harbour. Favorit saya ialah setiap scene yang ia lakukan ketika bersama Winona Ryder.
Tentu saja the best part of the show ialah Eleven, huruf yang diperankan secara total oleh Millie Bobbie Brown. Betapa tidak, Millie harus rela rambutnya dibabat nyaris gundul untuk tugas Eleven. Keputusan yang sangat berat untuk gadis muda berusia 12 tahun. Tapi semua terbayar lunas dengan penampilan yang memukau dari Millie. Meski tidak banyak mengeluarkan dialog, gestur badan dan mimik mukanya sudah cukup untuk menciptakan penonton jatuh hati dengan performa Millie. Eleven sendiri merupakan huruf yang paling kompleks dan misterius di sepanjang serial ini berjalan. Dia ialah kunci dari insiden luar biasa yang dialami kota Hawkins.
musik-musik oldies yang dipakai di dalam Stranger Things ibarat “Should I Stay or Should I Go” dari The Clash, “Heroes” dari David Bowie, dan “Waiting For a Girl Like You” dari Foreigner yang pribadi terkenal kembali di layanan streaming musik Spotify.




Update Terus di Twitter.

Belum ada Komentar untuk "Serial Netflix Stranger Things Jamin Seru Abiss"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel